Wednesday, November 11, 2009

Ikan Patin Bakar dan Tahu Kipas

Tujuan tempat makan kali ini adalah salah satu rumah makan Indonesian food di jalan Mampang Prapatan, Warung Buncit.



Ini salah satu foto dinding rumah makannya.

Nah, ini menunya:

Cah baby kailan dan somay


Ini ikan patin bakarnya


Tahu Kipas
Satu tahu ada lima udang di dalamnya.


Jus Mangga
Ada potongan-potongan buahnya


Jus Jamsir
Jus Jambu Sirsak


Ada yang tidak ada di foto tapi juga yummy, Jus Duren Montong. Hmm...lumayan lah, ikan patinnya lumayan enak, asal hati-hati, ternyata ada juga tulangnya.Most of all, yang paling mantab nampanknay Tahu Kipas-nya. Yuummmyy....

Friday, March 13, 2009

yummy...yummy

Akhir minggu. tiba-tiba teringat dengan beberapa hidangan yang yummy...yummy...ada yang di Makassar, di Plaza Semanggi, sampai di jalan Raya Jombang Ciledug. Check this out!

Makassar, Jalan Irian
Mie pangsit nyuknyak dan somainya, manteb. Waktu itu makannya pulang gereja, pas hujan, dan minumnya air jeruk es. Manteb dah. Sayangnya ini untuk kalangan terbatas. Ngerti kan maksud saya ;-)

Wednesday, January 28, 2009

Bandung: wisata akhir minggu untuk pemula...

Tekad bulat untuk refreshing di akhir minggu panjang perayaan Tahun Baru Cina sudah bulat. Kepenatan pekerjaan dan tuntutan kerja yang bertubi-tubi membuat saya benar-benar ingin 'keluar'. Belum tahu kemana, tapi dengan situasi yang agak mendadak ini mungkin tujuan keluar tidak akan jauh dari Jakarta.

Terima kasih untuk Andy Bahtiar, yang begitu sabarnya menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan ngga penting saya tentang Bandung. Saya mencoba mencari guest house murah meriah di Bandung lewat saran Andy. Sayangnya, Tamara, GH incaran saya tidak menerima pemesanan kamar lewat telpon. Kebanyakan yang pada ngga dateng, bu demikian jawan Ina, yang menerima telpon saya kala itu.

Penentuan tempat tujuan juga sempat berubah menjadi Garut, yang ada permandian air panasnya. Billy mencoba untuk memesan kamar, namun tiga hari sebelum week end juga ternyata sudah penuh. Jadi, dengan mencari-cari tempat sambil memikir-mikirkan apa yang akan kami lakukan di Bandung, niatan untuk berangkat ke Bandung semakin bulat.

Sayangnya, Jumat malam, setelah saya membeli keperluan logistik anak-anak, rencana untuk berangkat malam itu juga terpaksa batal. Alhasil, semua tertidur. Saya sempat ragu bahwa rencana ini akan berjalan. Dengan tanpa paksaan, Sabtu pagi, ritual berjalan seperti biasa. Tepat 8.30 pagi semua selesai mandi dan siap berangkat.

BANDUNG, kami datang!
Perjalanan santai kami lalui di tengah-tengah lalu lintas yang cukup lengang. Perhentian pertama adalah di tempat istirahat tol km 19. Pilihan restoran kami jatuh pada makanan Sunda. Meskipun Fia tetap memilih mie bakso dan Yosua nasi goreng. Billy memesan sepiring soto ayam. Ayam bakar dan lalap serta semangkuk sayur asam menggugah selera makan siang saya saat itu.

Fia, semangkuk bakso dan es lemon tea..



Ini pesanan saya...ayam bakarnya enak!

Makan siang kami akan sempurna jika satu peristiwa mengesalkan ini tidak terjadi. Saat pesan nasi goreng untuk Yosua, kami sudah wanti-wanti, jangan pedas. TErnyata, nasi goreng bernuansa merah dan ada potongan cabe merah di atasnya. Langsung saya kembalikan dengan mempertegas bahwa kami pesan nasi goreng yang tidak pedas, karena akan dimakan anak saya yang masih kecil. Selang berapa saat, keluar nasi goreng yang baru (oh ya nasi goreng yang saya tolak tadi berpindah ke meja sebelah...padahal kerupuknya sudah disunat Yosua...ya ampunnn!!!!) tidak ada irisan cabe merahnya tapi nuansanya tetap merah. Setelah diicipi juga masih pedas. Alhasil, pesanan ketiga adalah ayam bakar seperti menu saya. Sayangnya selera makan Yosua sudah hilang. Jadi ia makan seadanya tanpa menikmati menu pesanan barunya itu. Sesegera mungkin kami meninggalkan tempat itu.\

PErjalanan kami lanjutkan dengan menelponi hotel-hotel yang kami tahu. Pastinya, ALL BOOKED! Dengan pemikiran kemungkinan kami akan pulang kembali malam itu, kami berencana melakukan trip ke Bandung Selatan yaitu Ciwidey. Ternyata, perjalanan dari tol Kopo ke Ciwidey masih memakan waktu kira-kira satu setengah jam. Sedangkan saat itu kami masih belum dapat tempat tinggal. Terpaksa kami batalkan dan hujan pula.
Wah seharusnya saya mencari tahu lebih jauh lagi, berapa lama perjalanan dari keluar tol hingga Ciwidey. Kecolongan saya...

Tiba di kota Bandung, kami masih keukeuh mencari tempat penginapan. Sepanjang Dago - Ir Ahmad Yani, penuh. Dengan kenekatan dengan keyakinan bahwa Tamara GH menerapkan sistem first come first serve kami mencari alamat GH tersebut. Setibanya di tempat ini, saya teringat rumah Opa Cak di Kebayoran Baru dulu. Bangunan sederhana dengan style kuno, menyapa kedatangan kami. Pemiliknya seorang opa-opa agak bule ditemani dengan seorang ibu. Akhirnya kami dapat menempati sebuah kamar triple untuk kami menginap. Wah senangnya...Rumah seperti rumah tinggal ini memang benar-benar GH. Sederhana, namun bersih. Nampak sepi dan kami beruntung, karena di lantai 3 kamar kami berada, tiga kamar tetangga kami ternyata kosong. So, teve yang diletakkan di ruang tengah, serasa milik kami. Kamar sederhana berbilik bambu ini bersih, dan yang penting, kamar mandinya juga bersih. Ada air panas pula. Malam itu, kami beristirahat di Tamara GH setelah seharian bergumul dengan pencarian tempat menginap, bahkan hampir pulang lagi.

Andi dan peta
Tidak disangka pada pagi harinya, mba Ina memberitahu saya kalau Andi sudah dibawah. ya ampun ternyata ia mengantar peta Bandung, dan menjadi guide kami menuju Cisangkuy untuk makan pagi sebelum ke Taman Lalu Lintas. Wah...ramai dan padat sekali pagi ini. Ada pasar tumpah yang menjual segala barang-barang. Belum orang yang berjualan makanan di tepian jalan. Kami sempat melewati sop buah pak Ewok di depan Gedung Sate ini. Untunglah setelah satu kali putaran Gedung Sate, kami mendapat tempat parkir yang tidak jauh dari Yoghurt Cisangkuy. Makan pagi pun kami mulai..

Satenya...yummy! Fia dan Yosua: Hmm...ini yoghurt Cisangkuy pertama ku satu rasa vanila, satu lagi rasa leci..plus pake buahnya..

Alhasil, untuk makan pagi ini menu kami selain minuman yoghurt, kue tempo dulu, brownies kukus kami juga memesan sate pake lontong, batagor dan tahu isi rupa-rupa (ada isi kornet, udang, sosis. Asli kenyang. Kami melanjutkan perjalanan ke..

Taman Lalu Lintas
Fia dan Yosua senang bermain di sini. Ini kali ke dua mereka mengunjungi tempat ini. Mereka sudah tahu apa yang akan mereka lakukan disini. Main sepeda, flying fox dan lompat-lompat.


Sayangnya, tempat ini kurang serius terhadap P3K. Aktifitas yang ditawarkan sesungguhnya riskan dengan luka-luka kecil, tapi setelah keliling mencari band-aid di kantor sekretariat maupun Pos P3K, benda kecil penting ini tidak ada. Hal ini membuat Yosua, yang tanganya sedikit terluka karena jatuh dari sepeda, hilang semangat untuk bermain flying fox. Alhasil, kita keluar dari TLL ini dan muter-muter mencari 'jalan keluar' sampai akhirnya kita mamapir ke salah satu FO di jalan masuk GH kami. Rencananya mau melihat-lihat FO FO yang ada di jalan Dago, tapi kami batalkan rencana kami karena antrian mobil di mulut jalan itu. Lelah bermain dan mencari baju di FO, kami putuskan makan di Pizza Hut. Sudah tidak kuat lagi mencari tempat atau hunting makanan di tempat lain.