Thursday, January 5, 2012

Jalan jalan Jamaica - Ya Man!

Saya tidak pernah bermimpi bisa pergi ke Jamaica. Jamaica? Kalaupun punya uang untuk pergi, mungkin saya juga tidak akan memilih tempat ini sebagai tempat tujuan wisata. Eitss...jangan tersinggung dulu orang Jamaica :) Ini karena saya tidak kenal negara anda. Namun, ketika ada kesempatan saya untuk berkunjung ke negara ini, wah...saya tidak menyesal pernah mengunjunginya. Akhirnya saya menghabiskan beberapa hari di Kingston, Jamaica, dari tanggal 5 - 11 Agustus 2011 tahun lalu. Tuhan memang baik banget sama saya.

Jamaica adalah negara yang iklimnya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Tanah, udara, hutan dan pohon/tanaman, mirip dengan Indonesia. Bahkan ada beberapa spot yang kalau diperhatikan, mirip rumah penginapan atau vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat (Lihat catatan sebelumnya di Blue Mountain)

Saya bersyukur karena keterlibatan saya mempersiapkan Konferensi IASL di BALI 2013, membolehkan saya untuk pergi ke Konferensi IASL di Kingston, Jamaica ini.

Berikut ini catatan kunjungan saya.

Universiy of West Indies (UWI) - Kingston

UWI adalah tuan rumah penyelenggaraan konferensi IASL. Mereka mempunyai beberapa asrama, ruang konferensi dan fasilitas lainnya untuk penyelenggaraan acara ini. Nah, kebetulan saya dapat tempat di Chancellor Hall.

Chancellor Hall: Asrama atau kost-kost-annya mahasiswa UWI,

Dalam satu flat, ada dua kamar, satu kamar mandi dan dapur. Teman flat saya adalah Ella Makinza dari Nigeria. Kami berkenalan saat transit di Bandara Gatewick menuju Kingston. Eh ternyata panitia menempatkan kami jadi roomate.

Bersama Ella.



Waktu kami tiba malam hari itu ternyata PAM mereka sedang me-non aktifkan kucuran air ke UWI dan wilayah sekitarnya. Kebayang deh, 23 jam penerbangan dari Jakarta, dengan melewati pagi siang malam di angkasa raya, tidak mandi pula, dan mendapati kalau flat kami tidak ada air!

Untuk minum, tidak ada dispenser, karena mereka biasa minum dari air keran. Rasanya ingin menangis waktu itu. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan ke koperasi mahasiswa yang kira-kira berjarak 3 km untuk beli air minum. Ketika tiba di flat, air pun menyala. Fiiuhhh.

Ini dia, tampang saya karena air keran flat kami mati. Memelas ya :D





Nah ini suasana kamar kost-an saya. Setelah mandi waktu subuh, saya bernet-book ria. Sayangnya, wifi tidak menjangkau kamar-kamar kost mahasiswanya. Ada satu aula besar semacam tempat belajar yang buka 24 jam dengan koneksi wifi. Biasanya para mahasiswa mulai bermunculan dengan sekantung french fries dan minuman hangat -yang mereka peroleh dari Kentucky fried Chicken dekat asrama- sekitar pukul 23.30 untuk mulai belajar di aula itu. dengan membawa laptop dan earphone.



Pagi hari saya menikmati sarapan saya di teras depan flat kami. Sambil menikmati mie instan dan susu yang kami beli di koperasi mahasiswa semalam, saya sempatkan mengabadikan pemandangan dari tempat saya makan.







Ini adalah jalan pintu masuk asrama kami



Kalau ingin bekerja di udara terbuka dan sedang tidak hujan, ada satu sudut di bawah pohon rindang untuk kita santai sambil bekerja dengan semilir angin. Ada wifi nya loh..




Mona Visitors' Lodge

Banyak peserta konferensi yang menginap di tempat ini. Berbeda dengan Chancellor Hall, Mona Visitors' Lodge memang merupakan tempat penginapan dengan fasilitas makan pagi dan ruang pertemuan. Beberapa acara konferensi diadakan di tempat ini, dan juga menjadi meeting point kalau kita mau janjian dengan rekan-rekan lain. Maklum, akses keluar kampus rada sulit, jadi biasanya salah satu kami memesan taksi dan berangkat bersama dari tempat ini.



Berikut pemandangan di sekitar Mona Visitors' Lodge





Bersama partisipan dari berbagai negara setelah makan pagi



Ada kolam renangnya juga dan beberapa lapangan tenis disekitarnya




Seputaran Kampus UWI










Bob Marley Museum


Pengunjung Museum Bob Marley diperbolehkan mengambil foto di luar area museum, tapi tidak diperbolehkan mengambil foto di area dalam rumah Bob Marley yang sekarang sudah jadi museum itu.

Di bawah pohon ini adalah sudut tempat perenungan Bob Marley kalau sedang mencari inspirasi membuat lagu. Di sini pula Bob Marley dan teman-temannya berkumpul hingga larut malam, yang sering membuat tetangga-tetangganya terganggu.



Di depan museum berdiri patung diri Bob Marley saat ia menyanyikan lagi hitnya One Love.




Mobil Land Rover-nya Bob Marley yang setia menemani kemana ia pergi. Sebetulnya Bob Marley juga memiliki sebuah BMW, dan alasan mengapa ia membeli BMW ini adalah karena menurutnya BMW adalah kependekan dari Bob Marley and the Wailers, nama kelompok bandnya.



Nah ini sudut taman kecil yang ada di samping rumahnya. Coba perhatikan ada tanaman berdaun hijau apa di sela-sela bunga kuning :)



Tempat santai lainnya di belakang rumah




Lime and Halfmoon bay, Hellshire Beach, St Catherine

Pintu masuk pantai Hellshire



Pemandangan pantai dan pengunjungnya



Foto bayangan dengan Astrid



Beberapa foto diri dengan disekitaran pantai :D









Salah satu warung penjual di tepi pantai. Oia, jika ingin mengambil foto, harus ijin dulu loh ke yang bersangkutan, kalau tidak mereka akan marah.




Two Sisters Caves

Setelah puas dengan pantai, maka tidak jauh dari situ ada tempat kunjungan wisata yang tidak kalah menariknya. Namanya Two Sisters Cave. Gua ini letaknya dibawah permukaan air laut.

Menurut legenda terjadinya Two Sisters Cave adalah ada dua orang perempuan bersaudara yang melarikan diri dari perbudakan yang tidak jauh dari tempat itu. Namun, pelarian mereka diketahui oleh pemiliknya dan mengejar mereka. Kedua saudara ini tidak mau kembali ke tempat perbudakan mereka dan memutuskan untuk menjatuhkan diri di gua ini. Sejak itu, gua ini dikenal dengan gua dua saudara dan konon dipercaya kalau roh mereka masih menetap di situ.

Lorong masuk menuju gua



Tanaman-tanaman di sekitar lorong masuk



Kaktus everywhere...



Kaktus ini bisa dijadikan shampoo lohh, kalau di sini seperti lidah buaya kali ya





Nah ini pemandangan gua nya dari atas. Sayang pintu masuk menuju gua ini sudah ditutup, kalau tidak mungkin kita bisa merasakan 'kehadiran' si kakak beradik itu ya...hiiii



Nah pohon unik ini, katanya akan mengeluarkan 'darah' kalau di'lukai' saat Jumat Agung. Selain hari itu, yang keluar getah putih biasa. Seolah-olah pohon ini mengingatkan akan darah yang tercurah saat penyaliban Tuhan Yesus saat Jumat Agung ya.



Binatang yang ditemukan Bill, mirip keong



Buah dan tanaman seagrape or berries







Bareng Astrid dan Ian, pengemudi taksi yang membawa kami berkeliling. Ian pula yang berhasil me-lobby mas-mas penjaga Two Sisters Cave ini untuk mengijinkan kami masuk dan berkeliling, meski jam kunjungnya sudah tutup.



Geng jalan-jalan, ada Astrid, Jane, Bill dan Ian
Dua pria berbaju biru adalah mas-mas petugas di Two Sister Cave yang menjadi tour guide kami



Pemandangan dari pintu masuk Two Sisters Cave sesaat sebelum kami meninggalkannya

5 comments:

  1. Salam kenal ya Mbak Hanna...Liburannya menarik skali, rencanya ahir november atau decembar aku mau ke jamaica ketemuan teman tapi aku belum pernah keluar negri,, jadi buta banget nih. mau nanya pas mbak kesana itu naik penerbangan apa dan transit dimana saja? ngurus visa kejamaica dimana mbak? dibalas ya mbak, info dari mbak sangat berguna buat aku. ini email aku klo mbak mau balas via email anna_ziee@yahoo.com.
    terimah kasih dan ditunggu ya mbak balasannya
    GBU

    ReplyDelete
  2. Beruntung amat mbak yes ah! Bisa kenegerinya Ras Tafari Makonnen & Marcus Garvey 😄

    ReplyDelete
  3. wah asyiknya liburan ke kampung bob marley...apa disana daun ganja mudah didapat ya?
    terima kasih =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. @NETI Zen...pas saya ke museum Bob Marley sih, daun ganjanya ditanam di depan rumahnya ya, meski nga boleh dipetik juga. Sayangnya, saya tak terpikirkan untuk mencari tahu apa daun ganja mudah didapat atau tidak hehehe

      Delete