Tuesday, November 5, 2013

Jalan-jalan sehari di Doha, Qatar


Sebetulnya cerita jalan-jalan ini terjadi di tahun 2012, tapi baru bisa dibagikan sekarang. Better late than never, right? Terima kasih banyak untuk Keluarga Pak Tony Mansanulu, yang sudah mengajak saya berkeliling sehari. Bebeapa foto dibawah ini juga hasil jepretan Pak Tony.
  






Saya tiba di hari Sabtu. Hari ini juga adalah hari beribadah bagi umat Kristiani selain hari Jumat.  Setelah saya dijemput dari hotel, Pak Toni dan keluarga mengajak saya untuk ke kompleks peribadatan. Sebuah kompleks tempat berbagai gedung peribadatan bagi umat Katolik, Protestan dan.....Ortodox.

Ceritanya, saya diturunkan di sebuah bangunan yang diperkirakan adalah untuk peribadatan umat Kristen Protestan. Turunlah saya, dan berjalan masuk menuju sebuah ruangan kecil yang nampak beberapa mobil berhenti dan penumpangnya turun. Pak Toni meninggalkan saya menuju peribadatan Katolik.

Saya bertanya pada salah seorang ibu yang kebetulan baru turun dari mobil, apakah ini gereja. Dia berkata iya dan sempat berkata kalau ini  gereja Ortodoks. Tanpa berpikir lagi, saya tetap berjalan memasuki ruangan tersebut. Betapa kagetnya ketika saya memasuki ruangan tersebut. Ruangan dipenuhi asap dari dupa yang dibakar, para perempuannya berkerudung dan lagu yang dinyanyikan pun saya tidak kenali. Saya langsung berbalik arah dan keluar dari ruangan sambil menahan napas.

Kemana saya akan pergi? Saya mengira bahwa gedung perbadatan lain pasti masih di kompleks ini. Karena saya tidak menemukan jalan tembus, saya keluar gedung dan menuju jalan raya. Matahari bersinar terik sekali, dan rasanya cuma saya yang berjalan kaki saat ini.

Akhirnya saya menemukan njalan masuk ke sebuah bangunan besar dan ramai. Berbicara sejenak dengan pak satpam dan melihat mobil masuk satu persatu. Wuih,,pak satpam cerita nya serem ah.. katanya banyak kejadian menyeramkan terjadi pada pendatang. Sempat dia tanya nomor telpon saya. Nice try pak..buat apa juga yak?

Saya pun memasuki halaman parkir yang luas, dan melihat dari jauh Titin dan anak-anaknya memasuki gedung yang juga tampak banyak orang-orang Indonesia-nya. Betapa leganya saya.  Soalnya, saat itu, pulsa saya habis, dan hape juga habis battery.  Akhirnya saya ikut beribadah bersama di gereja Katolik bersama Pak Tony dan keluarga.

Setelah ibadah selesai, baru disadari kalau gedung untuk ibadah Kristen terletak di sebelah utara dari tempat saya diturunkan tadi. Oalah....salah turun tadi...Kebayang aja kalau tidak bertemu mereka....wuiihhh...baru tiba, sudah nyasar... Makasih Tuhan, saya tidak nyasar.

  











No comments:

Post a Comment