Thursday, December 22, 2011

Perpustakaan Bangsaku :)

Suatu hari, saya ada keperluan untuk suatu urusan di Perpustakaan Nasional di Medan Merdeka Selatan 11. Setelah urusan saya beres saya tidak langsung pulang. Saya mau mampir ke perpustakaan yang ada di lokasi yang sama.

Maka, masuklah saya ke dalam bangunan unik yang masih berciri-kan bangunan jaman baheula.

Pintu masuk dan keluar perpustakaan



Di meja sirkulasi, iseng saya tanya tentang keanggotaan di perpustakaan ini. Sang petugas menerangkan kalau saya bisa mengisi formulir pendaftaran dan pembuatan kartu siap di hari yang sama. Iseng juga, saya mengisi formulir dan mengembalikannya ke petugas. Setelah menyimpan tas dalam loker, saya mulai menjelajahi isi perpustakaan ini. Pengunjung tidak banyak, kira-kira 12 an orang. Kebanyakan anak-anak muda. hanya satu dua orang yang tampaknya seperti pekerja kantoran.

Ruang Tengah Perpustakaan



Ruang Baca Anak

Ruang baca dan koleksi untuk anak-anak terletak pas di sebelah kanan pintu masuk. Ruangannya tidak besar, dan tampak dekorasi warna-warni dan funiture anak-anak.

Hanya ada satu anak laki-laki kira-kira kelas 3 SD, sedang sibuk memilih buku di rak. Rumahnya di Kebun Sirih, katanya dia cukup jalan kaki untuk datang ke tempat ini. Cuma katanya sudah agak lama ia tidak berkunjung, karena tidak diperbolehkan oleh ibunya. Ibunya takut dia hilang, begitu kata si anak laki-laki ini. Ketika saya tanya apakah dia meminjam buku dari sini, jawabnya tidak, karena tidak punya kartu. Ketika saya tanya pada petugas, anak-anak bisa menjadi anggota dengan membawa kartu keluarga (atau akte kelahiran ya -- saya lupa :)). Wah, berarti anak ini bisa jadi anggota untuk meminjam buku ya.

Saya pikir, anak ini beruntung. Dari segi lokasi dia dekat untuk datang ke perpustakaan ini. Lah, saya saja mikir-mikir untu pinjam buku. Saya tidak yakin apakah saya bisa mengembalikan buku ini tepat waktu. Maklumlah, jarak dari rumah saya yang di Tangerang Selatan, Propinsi Banten, cukup jauh untuk menjangkau Medan Merdeka Selatan, yang berada tepat di jantung kota Jakarta, Propinsi DKI Jakarta. [Jadi, ini perjalanan antar propinsi :)]







Perpustakaan dua lantai ini dirancang secara unik. Akses naik ke lantai dua bisa dilakukan di tiap ruangan. Dari meja sirkulasi terdapat dua ruang di sebelah sisi kiri dan kanan. Masing-masing ruang menyimpan koleksi yang dibagi berdasarkan pembagian kelas DDC. Di ujung ruangan ada koleksi sejarah, video, majalah dan novel serta toilet. Lumayan baru loh koleksi novelnya. Di atas ruang ujung ini, tersimpan koleksi Referensi. Kalau ada yang mau difotokopi, dilayankan di meja sirkulasi.

Terpikirkan oleh saya, seandainya perpustakaan ini mempunyai program untuk anak-anak dan layanan peminjamannya di promosi, saya yakin, pasti akan dipenuhi masyarakat besar dan kecil. Saya malah memprediksi, ruangan yang ada pasti akan kurang mengakomodasi pengunjung yang datang. Semoga bisa terjadi suatu saat nanti :)

Nah, ini-lah hasil iseng-iseng kunjungan ke Perpustakaan Nasional Marsela ini. Dua artikel dari koleksi referensi dan kartu anggota. Kartu ini bisa digunakan juga untuk akses Perpustakaan Nasional di jalan Saleba Raya 28. Kartu ini gratis, dan berlaku hingga tahun 2016.Yuukk jadi anggota perpustakaan Marsela :)

No comments:

Post a Comment