
Karena perut lapar, saya pilih salah satu makanan khas daerah ini, Sate Konro, yang adalah sate iga sapi. Sate lima tusuk ini disajikan dengan saus kacang dan kecap yang terpisah. Hmm...saus kacangnya enak, tidak kental seperti sajian pada sate ayam atau kambing pada umumnya, tapi rasanya enak.

Porsi mini ini kurang 'nendang' buat perut saya. Saya putuskan untuk memesan pisang goreng yang disajikan dengan susu coklat dan keju yang terpisah. Hmm... not bad.

Minuman penutup saya adalah Iced Vanilla Late. Kopinya terbuat dari kopi Mandailing. Terasa kepekatannya disela-sela kemanisannya.

Saya masih betah berlama-lama di sini, menikmati suasana Tator dan netbook saya. Tapi, saya harus pergi. Nah, ini nampan bill -nya. Unik ya...

Ternyata nampan, yang adalah piring ini,dengan corak yang berbeda saya temui terpampang di Museum Nasional. Keterangannya adalah bahwa piring ini berasal dari Rantapao, Toraja, Sulawesi Selatan. Piring ini dipakai sebagai tempat makanan pada upacara kematian. Makanya mungkin digunakan sebagai nampan untuk transaksi bayar membayar aja ya.

No comments:
Post a Comment